Kamis, 12 Oktober 2017

7 Kriteria Orang yang Belum Move On dari Masa Lalu

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Selamat datang di Izzah-rahma Blog. Sobat, kali ini kita akan membahas sesuatu yang lazim banget kita alami selama hidup kita. Bahkan, tak ada satu orangpun yang tidak pernah mengalaminya.  Apa itu? That's alright! MASA LALU.

Masa lalu itu tidak selamanya buruk, asalkan kita mau berdamai dengannya. 
Loh, memangnya kita musuhan?
Yaps, walaupun nggak semua orang punya masalah dengan masa lalunya, tapi untuk spesies manusia yang hingga saat ini masih dendam dengan masa lalunya juga nggak sedikit, Sob. Masa lalu itu punya kedudukan tinggi, loh, dalam kehidupan kita. Buktinya, masa lalu itu masuk dalam kurikulum sekolah, lihat aja pelajaran sejarah. Pasti yang dibahas masa lalu semua.

Kata kakek saya, masa lalu itu menentukan masa depan seseorang. Kalau masa lalunya baik, insya Allah masa depannya juga baik. Nah, apa kalau masa lalunya kurang baik, masa depannya juga suram gitu? Ya, nggak-lah, Kek! Kali ini saya beda pendapat dengan kakek saya. Memang benar jika masa lalu itu menentukan masa depan kita, tapi untuk orang yang hebat, dia bisa belajar dari masa lau untuk membuat masa depan yang lebih cerah. Betul nggak, Sob?

Nah, bagaimana cara supaya masa depan kita lebih baik dari masa lalu? Atau dengan kata lain kita tidak menjadi orang yang merugi? Menurut guru agama saya, orang yang merugi adalah orang yang hari ini tidak lebih baik dari hari kemarin. Nah, apakah kita termasuk orang yang merugi? Mari kita koreksi diri kita masing-masing. Berikut beberapa ciri orang yang belum bisa damai sama masa lalunya, atau orang yang merugi.


1. Orang yang selalu marah saat orang lain menyinggung sedikit masa lalunya.

Hello? Anda tersindir? Bodo amat. Jangan suka ke-ge-er-an saat orang lain sedang membicarakan hal yang sama dengan masa lalumu. Belum tentu, apa yang dia bicarakan itu ditujukan padamu. Bisa jadi, dia sedang membicarakan masalah temannya yang kebetulan sama denganmu. Jadi, kalau Sobat masih merasa tersinggung jika ada yang membicarakan masa lalu Sobat, itu tandanya kamu belum berdamai dengan masa lalu.

2. Merasa bahwa hidupnya yang paling menderita.

Sobat, ada jutaan orang di muka bumi ini. Tidak hanya kita yang mengalami masalah, setiap manusia bernyawa pasti punya masalah. Jangan pernah kita merasa paling menderita, banyak orang di luar sana yang bahkan mungkin sangat jauh lebih menderita dari kita. Jadi, kita syukuri saja, skenario Sang Kuasa jauh lebih indah.

3. Berkhayal untuk bisa kembali ke masa lalu.

 

Masa lalu, masa lalu. Terkadang kamu membuat manusia gila. Kalau pengen ke masa lalu, pinjam saja mesin waktunya Doraemon, kelar 'kan. Jangan sampai kita terlena dengan masa lalu, sampai-sampai berkhayal yang demikian. Memang bukan hal yang mustahil, tapi sangat sulit untuk dilakukan. Kalaupun Sobat kembali ke masa lalu, belum tentu masa depan yang Sobat impikan akan terjadi. Berkhayal tidak akan merubah apapun, tapi bangkitlah.

4. Ragu-ragu dalam melangkah dan mengambil keputusan.

Saat kita belum bisa berdamai dengan masa lalu, maka keraguan akan selalu membayangi hidup kita. Kita akan selalu ragu dalam memilih, takut akan mengalami kegagalan serupa. Sobat, kita memang boleh waspada, tapi alangkah baiknya jika hal itu tidak berlebihan. Terkadang rasa takut terhadap sesuatu, lebih menakutkan daripada sesuatu itu sendiri. Jadi, be positive, hilangkan semua fikiran negative!

5. Tidak memiliki semangat hidup.

Terkadang masa lalu yang kurang baik membuat kita tidak bergairah dalam menjalani hidup ini. Seperti yang sudah kita bahas di point nomor 2 tadi, merasa dirinya paling menderita. Seolah hidup kita hanya sependek itu hanya untuk meratapi nasib. Sobat, masa depan masih panjang, masih banyak kesempatan lain yang jauh lebih berharga. Waktu yang tersedia saat ini harus kita gunakan semaksimal mungkin, supaya kita tidak menyesal di kemudian hari. 

6. Kehilangan jati diri. 

Jika kita terus meratapi masa lalu, berarti kita tidak pernah berkembang dan hanya berdiam diri. Lama-kelamaan, kita akan kehilangan jati diri kita yang sesungguhnya. Kita akan lupa, bagaimana kita dahulu. Cepat atau lambat jika kita terus saja meratapi nasib tanpa berbuat apapun dan kehilangan jati diri sendiri, maka kita akan hilang dalam masyarakat dan dalam sejarah. Orang akan melupakan kita dan mungkin nanti anak cucu kita tidak pernah tahu bahwa kita ada.

7. Fatal

Ya, ciri terakhir inilah yang paling berbahaya. Saat kita sudah benar-benar merasa putus asa dan kehilangan semangat hidup, satu-satunya yang terfikirkan adalah mengakhiri semuanya. Sobat, perlu kita ketahui bahwa masa lalu tak akan bisa diubah, tapi masa depan yang cerah selalu menanti kita. Jangan pernah kita akhiri hidup ini dengan cara yang sia-sia. 

Sobat, waktu berharga yang kita miliki ini sudah selayaknya kita syukuri 'bukan?  Alangkah lebih baiknya jika kita bisa memanfaatkan waktu itu dengan sebaik mungkin. Allah SWT berfirman dalam Q.S Al-'Ashr: 1 yang berbunyi: "Demi masa" yang artinya waktu begitu berharga. So, be happy! Be spirit! Hidup masih panjang, Sob!

Terimakasih sudah berkunjung, semoga bermanfaat. Maaf jika kurang berkenan di hati. Don't forget for wait the next post!

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar